Gaya bahasa personifikasi dalam sastra merujuk pada penggunaan bahasa figuratif yang memberikan sifat manusia kepada objek atau makhluk non-manusia. Melalui personifikasi, objek tersebut diberikan kehidupan, emosi, dan tindakan seperti manusia. Dalam sastra, personifikasi digunakan untuk menciptakan gambaran yang lebih hidup, mendalam, dan mengesankan.
Penjelasan dan Jawaban
Gaya bahasa personifikasi dalam sastra adalah penggunaan bahasa yang memberikan sifat-sifat manusia kepada objek non-hidup atau binatang. Dalam personifikasi, objek non-hidup atau binatang diperlakukan seolah-olah memiliki pikiran, perasaan, dan tindakan seperti manusia. Tujuan dari penggunaan gaya bahasa personifikasi adalah untuk memberikan kesan yang lebih hidup, menyenangkan, atau lebih emosional pada karya sastra.
Contoh penggunaan gaya bahasa personifikasi dalam sastra:
- “Pohon-pohon di hutan berbisik-bisik ketika angin berhembus lembut.”
- “Bunga mawar tersenyum manis di taman.”
- “Awan gelap menangis hujan di langit.”
Kesimpulan
Dalam sastra, gaya bahasa personifikasi digunakan untuk memberikan sikap atau karakter manusia pada objek non-hidup atau binatang. Melalui gaya bahasa ini, objek non-hidup atau binatang menjadi lebih hidup dan memiliki daya tarik emosional yang lebih kuat. Dengan demikian, personifikasi dapat memperkaya pengalaman membaca dan menjadikan karya sastra lebih menarik.
Leave a Reply