Kata tanya merupakan elemen penting dalam sebuah wawancara, berfungsi untuk menggali informasi dari narasumber. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan penggunaan kata tanya yang sesuai, teknik menerapkannya dengan efektif, dan menghindari kesalahan umum dalam mengajukan pertanyaan.
Penjelasan dan Jawaban
Dalam sebuah wawancara, penggunaan kata tanya sangatlah penting untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Adapun bentuk dan fungsi kata tanya dalam wawancara antara lain:
- Kata tanya interogatif (apa, bagaimana, kapan, mengapa, dll.) digunakan untuk meminta penjelasan tentang sesuatu atau bagaimana suatu hal terjadi. Contoh pertanyaan: ” Bagaimana Anda mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian?”.
- Kata tanya demonstratif (ini, itu, siapa, berapa, dll.) digunakan untuk menanyakan identitas, jumlah, atau jarak suatu hal. Contoh pertanyaan: “Berapa gaji yang Anda harapkan?”
- Kata tanya relatif (yang, apa, siapa) digunakan untuk mengaitkan atau menggabungkan dua klausa dalam satu kalimat. Contoh pertanyaan: “Apa saja hobi yang Anda miliki?”
- Kata tanya penanda daftar (berapa, berapakah, seberapa) digunakan untuk menanyakan jumlah atau ukuran. Contoh pertanyaan: “Berapa usia Anda saat ini?”
Dengan menggunakan kata tanya ini, selama wawancara kita dapat memperoleh informasi yang lebih mendalam dan spesifik dari pihak yang diwawancarai.
Kesimpulan
Penggunaan kata tanya dalam sebuah wawancara sangat penting untuk memperoleh informasi yang diinginkan. Baik itu penggunaan kata tanya interogatif, demonstratif, relatif, maupun penanda daftar, setiap jenis kata tanya memiliki fungsinya masing-masing. Dengan menggunakan kata tanya yang tepat, kita dapat mengarahkan pertanyaan dengan lebih spesifik dan memperoleh jawaban yang lebih mendalam dari narasumber.
Dalam wawancara, penggunaan kata tanya yang baik dan tepat akan membantu memperoleh informasi yang relevan dan berguna untuk keperluan artikel, laporan, atau penelitian yang sedang dilakukan.