Fundamentalisme dalam IPS merujuk pada pandangan yang mengedepankan kepatuhan dan penerapan prinsip-prinsip dasar yang dianggap sebagai landasan utama dalam suatu bidang ilmu. Dalam konteks ini, fundamentalisme IPS melibatkan penggunaan teori-teori dan pendekatan yang dianggap sebagai “fondasi” yang tidak boleh dikesampingkan dalam memahami dan menganalisis fenomena sosial-politik yang kompleks.
Penjelasan dan Jawaban
Fundamentalisme dalam IPS merupakan suatu pendekatan atau pandangan yang mengedepankan nilai-nilai konservatif dalam memahami dan menginterpretasikan masalah-masalah sosial. Fundamentalisme didasarkan pada keyakinan bahwa nilai-nilai tradisional, agama, atau budaya merupakan fondasi yang utama dalam memahami dan menjalankan suatu sistem sosial.
Dalam konteks IPS di SMP, fundamentalisme dapat merujuk pada pengajaran yang mendasarkan pada nilai-nilai yang kaku dan tidak menerima perubahan atau pemikiran yang berbeda. Hal ini dapat mengarah pada pembelajaran yang kurang inklusif dan tidak memfasilitasi siswa untuk berpikir kritis atau mempertanyakan norma-norma yang ada.
Kesimpulan
Secara umum, fundamentalisme dalam IPS SMP adalah pendekatan yang mengedepankan nilai-nilai konservatif dalam memahami masalah-masalah sosial. Hal ini bisa mempengaruhi pembelajaran, di mana siswa mungkin terbatas pada sudut pandang yang ditetapkan tanpa melibatkan pemikiran kritis.
Untuk menciptakan pendekatan pembelajaran yang lebih inklusif dan memfasilitasi pemikiran kritis, perlu adanya upaya untuk menggali berbagai perspektif dan nilai-nilai yang ada. Selain itu, penggunaan metode pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk berpartisipasi aktif dan berdialog tentang masalah-masalah sosial juga penting. Dengan demikian, siswa dapat mengembangkan kemampuan untuk memahami perbedaan, mempertanyakan norma sosial, dan mengembangkan sikap kritis yang lebih luas.
Leave a Reply