Reaksi oksidasi-reduksi, atau dikenal juga sebagai redoks, merupakan suatu proses kimia di mana terjadi transfer elektron antara dua zat. Dalam reaksi ini, satu zat kehilangan elektron (oksidasi) sementara zat lain mendapatkan elektron (reduksi), menghasilkan perubahan dalam bilangan oksidasi. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang konsep penting dalam kimia ini.
Penjelasan dan Jawaban
Reaksi oksidasi-reduksi, juga dikenal dengan istilah redoks, merupakan suatu reaksi kimia di mana terjadi perpindahan elektron antara dua zat atau senyawa. Dalam reaksi ini, ada dua proses yang terjadi secara bersamaan, yaitu oksidasi dan reduksi.
Oksidasi merupakan proses kehilangan elektron oleh suatu zat atau senyawa. Dalam reaksi oksidasi, jumlah bilangan oksidasi suatu unsur atau senyawa meningkat. Sebaliknya, reduksi adalah proses penerimaan atau penambahan elektron oleh suatu zat atau senyawa. Dalam reaksi reduksi, jumlah bilangan oksidasi suatu unsur atau senyawa menurun.
Contoh reaksi oksidasi-reduksi yang umum adalah reaksi antara logam dengan asam. Misalnya, reaksi antara besi (Fe) dengan asam klorida (HCl):
- Besinya mengalami oksidasi dengan melepaskan elektron menjadi Fe2+ dan memberikan ion besi ke dalam larutan.
- Asam klorida mengalami reduksi dengan menerima elektron menjadi H+ dan berikatan dengan ion besi dari besi yang teroksidasi.
Kesimpulan
Reaksi oksidasi-reduksi terjadi ketika terjadi perpindahan elektron antara dua zat atau senyawa. Oksidasi adalah proses kehilangan elektron, sedangkan reduksi adalah proses penerimaan elektron.
Dalam reaksi oksidasi-reduksi, terdapat peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi pada zat atau senyawa yang terlibat. Contoh umum reaksi redoks adalah reaksi logam dengan asam.
Leave a Reply