Kata baku dan kata tidak baku merupakan bagian penting dalam penggunaan bahasa Indonesia. Perbedaan utamanya terletak pada aturan resmi yang diberlakukan. Sebagai contoh, kata “mengecek” termasuk kata baku karena sesuai Ejaan yang Disempurnakan, sedangkan kata “ngabuburit” termasuk kata tidak baku karena tidak mengikuti aturan resmi tersebut.
Penjelasan dan Jawaban
Dalam bahasa Indonesia, terdapat perbedaan antara kata baku dan kata tidak baku.
Kata baku adalah kata yang memiliki ejaan dan penggunaan yang sesuai dengan aturan yang ditetapkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Artinya, kata baku memiliki ejaan dan penggunaan yang umum dan diterima oleh masyarakat secara luas. Misalnya, kata “makan” merupakan kata baku karena ejaannya dan pengucapannya sudah sesuai dengan aturan yang berlaku.
Sementara itu, kata tidak baku adalah kata yang memiliki ejaan dan penggunaan yang tidak sesuai dengan aturan dalam KBBI, atau kata tersebut mungkin merupakan turunan, dialek, atau kata serapan dari bahasa asing. Contoh kata tidak baku dalam bahasa Indonesia adalah “makanan” yang dieja sebagai “makan’an” atau “makannya”. Kata tersebut tidak sesuai dengan aturan dalam KBBI, namun masih digunakan oleh beberapa kalangan dalam komunikasi sehari-hari.
Contoh kata baku dalam bahasa Indonesia:
- makan
- minum
- jalan
- tulis
- belajar
Contoh kata tidak baku dalam bahasa Indonesia:
- makanan (makan’an)
- minuman (minu’an)
- jalanan (jalan’an)
- menulis (tulis)
- pembelajaran (belajar’an)
Kesimpulan
Perbedaan antara kata baku dan kata tidak baku terletak pada ejaan dan penggunaannya. Kata baku adalah kata yang sesuai dengan aturan dalam KBBI, sementara kata tidak baku adalah kata yang tidak sesuai dengan aturan tersebut. Meskipun kata tidak baku dapat digunakan dalam komunikasi sehari-hari, lebih disarankan untuk menggunakan kata baku agar sesuai dengan aturan resmi bahasa Indonesia.
Leave a Reply