Kontraksi otot adalah respons fisiologis tubuh kita ketika otot-otot kita bergerak. Ada dua jenis kontraksi otot yang umum: isotonik dan isometrik. Pada kontraksi otot isotonik, panjang otot berubah saat kontraksi terjadi. Sementara pada kontraksi otot isometrik, panjang otot tetap sama saat kontraksi terjadi. Artikel ini akan membahas perbedaan antara kedua jenis kontraksi otot tersebut.
Penjelasan dan Jawaban
Perbedaan antara kontraksi otot isotonik dan isometrik terletak pada perubahan panjang otot saat kontraksi. Berikut adalah penjelasan dan jawaban secara lengkap:
Kontraksi Otot Isotonik
Kontraksi otot isotonik terjadi ketika otot berkontraksi dan menghasilkan gerakan atau perubahan panjang otot yang terlihat. Dalam kontraksi ini, ketika gaya kontraksi otot adalah lebih kuat daripada beban yang diterapkan, otot akan memendek.
Contohnya adalah ketika kita mengangkat benda dengan tangan kita. Saat kita mengangkat beban, otot biceps kita akan berkontraksi dan memendek, sehingga lengan kita bisa mengangkat benda tersebut. Gerakan terjadi dan perubahan panjang otot terlihat.
Kontraksi Otot Isometrik
Kontraksi otot isometrik terjadi ketika otot berkontraksi tetapi tidak menghasilkan perubahan panjang otot yang terlihat. Dalam kontraksi ini, ketika gaya kontraksi otot sama dengan atau sejajar dengan beban yang diterapkan, otot tetap pada panjang yang sama.
Contohnya adalah ketika kita menahan beban tanpa ada perubahan posisi. Saat kita menahan beban, otot-otot dalam tubuh kita akan berkontraksi, tetapi karena tidak ada perubahan panjang otot yang terlihat, posisi tubuh kita tetap sama.
Kesimpulan
Dalam kontraksi otot isotonik, terjadi perubahan panjang otot yang terlihat, dan gerakan terjadi. Sementara itu, dalam kontraksi otot isometrik, tidak terjadi perubahan panjang otot yang terlihat, dan posisi tubuh tetap sama. Kontraksi otot isotonik digunakan ketika gerakan diperlukan, sedangkan kontraksi otot isometrik digunakan untuk menjaga posisi atau menahan beban.
Leave a Reply