Categories

Apa yang dimaksud dengan hukum Le Chatelier?

Apa yang dimaksud dengan hukum Le Chatelier?

Penjelasan dan Jawaban

Hukum Le Chatelier adalah prinsip yang menyatakan bahwa jika suatu sistem dalam keseimbangan terkena gangguan, maka sistem tersebut akan menyesuaikan diri untuk mengimbangi gangguan tersebut dan mencapai keseimbangan kembali.

Hukum ini ditemukan oleh seorang ahli kimia bernama Henry Louis Le Chatelier pada tahun 1888. Prinsip ini sangat penting dalam memahami bagaimana reaksi kimia dalam suatu sistem akan berubah jika terjadi perubahan kondisi eksternal seperti suhu, tekanan, atau konsentrasi.

Jika suatu sistem dalam keseimbangan terkena perubahan suhu, misalnya, hukum Le Chatelier dapat digunakan untuk memprediksi arah perubahan reaksi. Jika reaksi adalah endotermik (memerlukan panas), peningkatan suhu akan mendorong reaksi kearah endotermik (untuk menyerap panas) agar mencapai keseimbangan kembali. Sebaliknya, jika suhu menurun, reaksi akan bergerak ke arah eksotermik (melepaskan panas) untuk mencapai keseimbangan.

Selain suhu, hukum Le Chatelier juga berlaku untuk perubahan tekanan. Jika tekanan sistem meningkat, sistem akan berusaha untuk mengurangi tekanan dengan mengurangi jumlah partikel gas. Sebaliknya, jika tekanan turun, sistem akan bergerak ke arah memproduksi lebih banyak partikel gas untuk mencapai keseimbangan.

Perubahan konsentrasi juga akan mempengaruhi reaksi kimia. Jika konsentrasi suatu bahan meningkat, reaksi akan bergerak kearah mengurangi konsentrasi bahan tersebut agar mencapai keseimbangan lagi. Sedangkan jika konsentrasi suatu bahan turun, reaksi akan bergerak kearah memproduksi lebih banyak bahan tersebut untuk mencapai keseimbangan.

Kesimpulan

Hukum Le Chatelier merupakan prinsip penting dalam memahami bagaimana reaksi kimia akan menyesuaikan diri dengan perubahan kondisi eksternal untuk mencapai keseimbangan kembali. Hukum ini berlaku untuk perubahan suhu, tekanan, dan konsentrasi dalam suatu sistem kimia.

Dengan memahami hukum Le Chatelier, kita dapat memprediksi arah perubahan reaksi kimia saat terjadi perubahan kondisi eksternal. Hal ini berguna dalam pengembangan reaksi kimia industri maupun memahami reaksi kimia yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.