Konflik horizontal adalah konflik yang terjadi antara individu atau kelompok yang memiliki status yang sama, seperti konflik antar suku, agama, atau etnis. Sedangkan konflik vertikal terjadi antara individu atau kelompok yang memiliki tingkatan atau hierarki yang berbeda, contohnya konflik antara atasan dan bawahan di suatu organisasi.
Penjelasan dan Jawaban
Dalam konteks sekolah, konflik horizontal merujuk pada konflik yang terjadi antara individu atau kelompok sebaya di tingkat yang sama. Salah satu contoh konflik horizontal di sekolah adalah ketika dua teman sekelas berdebat atau bertengkar karena perbedaan pendapat atau perselisihan pribadi.
Sementara itu, konflik vertikal merujuk pada konflik yang terjadi antara individu atau kelompok yang memiliki kekuasaan yang berbeda dalam hierarki. Contoh konflik vertikal di sekolah adalah konflik antara guru dan siswa, atau antara kepala sekolah dengan guru.
Kesimpulan
Dalam konteks sekolah, konflik horizontal dan konflik vertikal memiliki perbedaan dalam hal pihak-pihak yang terlibat dan tingkatan hierarki kekuasaannya. Konflik horizontal terjadi antara individu atau kelompok sebaya, sedangkan konflik vertikal terjadi antara individu atau kelompok yang memiliki kekuasaan yang berbeda dalam hierarki. Kedua jenis konflik ini bisa mempengaruhi hubungan di sekolah dan perlu dikelola dengan bijak untuk menjaga keharmonisan dan efektivitas dalam proses pembelajaran.