Kewarganegaraan ganda adalah status kewarganegaraan di mana seseorang memegang dua atau lebih paspor dari negara yang berbeda. Fenomena ini semakin umum di era globalisasi, di mana mobilitas dan hubungan antar negara semakin meningkat. Namun, kewarganegaraan ganda juga memiliki implikasi hukum dan politik yang kompleks.
Penjelasan dan Jawaban
Kewarganegaraan ganda atau disebut juga dengan dual citizenship adalah status kewarganegaraan seseorang yang memiliki kedua kewarganegaraan yang diakui secara hukum oleh negara yang berbeda. Artinya, seseorang dengan kewarganegaraan ganda dianggap sebagai warga negara oleh dua negara yang berbeda pada saat yang sama.
Di Indonesia, kewarganegaraan ganda sebenarnya tidak diperbolehkan, kecuali dalam beberapa situasi tertentu yang diatur oleh Undang-Undang. Menurut Pasal 2 UU No. 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan, warga negara Indonesia yang juga memperoleh kewarganegaraan dari negara lain harus memilih salah satu kewarganegaraannya sebelum mencapai usia 18 tahun.
Seseorang dapat memilih kewarganegaraan mana yang akan dipertahankan, yaitu mempertahankan kewarganegaraan Indonesia atau mempertahankan kewarganegaraan negara lain. Jika memilih mempertahankan kewarganegaraan negara lain, maka warga negara tersebut harus mengajukan pengajuan kehilangan kewarganegaraan Indonesia kepada pemerintah Indonesia.
Kesimpulan
Secara singkat, kewarganegaraan ganda adalah status kewarganegaraan seseorang yang memiliki dua kewarganegaraan dari negara yang berbeda. Di Indonesia, kewarganegaraan ganda sebenarnya tidak diperbolehkan kecuali dalam beberapa situasi tertentu yang diatur oleh Undang-Undang, dan seseorang dengan kewarganegaraan ganda harus memilih salah satu kewarganegaraannya sebelum usia 18 tahun.
Penting untuk memahami ketentuan-ketentuan dalam hukum kewarganegaraan setiap negara terkait dengan kewarganegaraan ganda, karena memiliki kewarganegaraan ganda dapat mempengaruhi hak dan kewajiban warga negara.