Tautologi adalah sebuah pernyataan yang menggunakan kata-kata yang berulang atau redundan, sehingga tidak menambahkan informasi baru. Contohnya adalah “dibakar dengan api”, di mana kata “dibakar” dan “api” memiliki arti yang sama. Tautologi sering digunakan sebagai cara menguatkan argumen, namun sebenarnya tidak memberikan tambahan nilai pada pernyataan yang dibuat.
Penjelasan dan Jawaban
Tautologi adalah jenis kesalahan penalaran yang terjadi ketika sebuah pernyataan diulang dengan kata-kata yang sama atau dengan kata-kata yang secara langsung menyatakan informasi yang sudah tercakup dalam pernyataan tersebut. Dalam tautologi, pernyataan yang diulang tidak menambah informasi baru atau tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai pernyataan tersebut.
Contoh yang umum dari tautologi adalah pernyataan “hari ini adalah hari yang cerah” atau “saya berada di sekolah saat ini”. Dalam kedua contoh tersebut, pernyataan yang diulang, yaitu “hari yang cerah” dan “saya berada di sekolah”, tidak memberikan informasi tambahan yang baru.
Tautologi juga dapat dijumpai dalam bentuk kalimat majemuk atau pernyataan yang mengandung konjungsi seperti “dan” atau “atau”. Misalnya, pernyataan “Dia sedang belajar matematika dan menjawab soal matematika” merupakan tautologi karena kata-kata “matematika” dan “menjawab soal matematika” memiliki arti yang sama. Begitu juga dengan pernyataan “Andi suka berenang atau bermain di kolam renang” yang juga merupakan tautologi.
Kesimpulan
Secara singkat, tautologi adalah kesalahan dalam penalaran di mana pernyataan diulang tanpa memberikan informasi baru. Tautologi dapat terjadi ketika kata-kata yang sama atau kata-kata dengan arti yang sama diulang. Contoh-contoh tautologi antara lain “hari ini adalah hari yang cerah” dan “Dia sedang belajar matematika dan menjawab soal matematika”.