Konjungsi korelatif dalam Bahasa Indonesia merupakan kata penghubung yang digunakan untuk menghubungkan dua klausa atau frasa yang memiliki hubungan yang sejajar dan saling melengkapi. Contoh konjungsi korelatif antara lain “entah…entah”, “baik…maupun”, dan “bukan hanya…tapi juga”.
Penjelasan dan Jawaban
Konjungsi korelatif adalah konjungsi yang digunakan untuk menghubungkan dua kalimat atau frasa yang memiliki hubungan sebab-akibat, alternatif, perbandingan, atau tujuan. Konjungsi korelatif terdiri dari pasangan kata yang harus digunakan bersama-sama untuk menyampaikan makna yang lengkap.
Berikut adalah contoh-contoh penggunaan konjungsi korelatif dalam Bahasa Indonesia:
- Bukan hanya pintar, tetapi juga rajin belajar.
- “Bukan hanya pintar” dan “tetapi juga rajin belajar” merupakan kalimat yang dihubungkan dengan konjungsi korelatif “bukan hanya…tetapi juga…” untuk menunjukkan perbandingan.
- Antara kamu atau dia yang harus bertanggung jawab.
- “Antara kamu” dan “atau dia” merupakan frasa yang dihubungkan dengan konjungsi korelatif “antara…atau…” untuk menunjukkan alternatif.
- Amir berlari, sehingga dia bisa mengejar kereta.
- “Amir berlari” dan “sehingga dia bisa mengejar kereta” merupakan kalimat yang dihubungkan dengan konjungsi korelatif “sehingga…bisa…” untuk menunjukkan tujuan.
- Ia terlambat karena tadi pagi bangun terlalu siang.
- “Ia terlambat” dan “karena tadi pagi bangun terlalu siang” merupakan kalimat yang dihubungkan dengan konjungsi korelatif “karena…terlalu…” untuk menunjukkan sebab-akibat.
Kesimpulan
Konjungsi korelatif digunakan untuk menghubungkan dua kalimat atau frasa yang memiliki hubungan sebab-akibat, alternatif, perbandingan, atau tujuan. Contoh-contoh konjungsi korelatif dalam Bahasa Indonesia antara lain “bukan hanya…tetapi juga…”, “antara…atau…”, “sehingga…bisa…”, dan “karena…terlalu…”. Penggunaan konjungsi korelatif dalam kalimat dapat membantu menyampaikan informasi dengan lebih jelas dan terstruktur.
Leave a Reply