Dalam Bahasa Indonesia, terdapat dua bentuk perubahan kata yaitu sufiksis dan infleksis. Perbedaan antara keduanya terletak pada fungsi dan tujuan penggunaannya. Sufiksis digunakan untuk membentuk kata baru dengan menambahkan imbuhan di akhir kata, sedangkan infleksis hanya mengubah bentuk kata tanpa mengubah maknanya. Inilah perbedaan yang perlu dipahami agar kita dapat menggunakan bahasa Indonesia dengan tepat dan benar.
Penjelasan dan Jawaban
Sufiks dan infleksis merupakan dua bentuk morfologi dalam Bahasa Indonesia yang digunakan untuk mengubah bentuk kata dasar. Namun, terdapat perbedaan antara keduanya.
Sufiks
Sufiks merupakan sebutan untuk afiks yang ditambahkan pada akhir kata dasar. Fungsinya adalah untuk membentuk kata baru dengan perubahan makna atau perubahan kelas kata. Contoh sufiks dalam Bahasa Indonesia antara lain -kan, -i, -an, -isasi. Misalnya, dalam kata “mengajar”, sufiks -kan ditambahkan pada kata dasar “ajar” sehingga membentuk kata kerja transitif “mengajar”.
Infleksis
Infleksis merupakan sebutan untuk afiks yang ditambahkan pada kata tanpa mengubah makna dan kelas katanya. Fungsinya adalah untuk menunjukkan perubahan bentuk kata dalam hal kasus, jumlah, gender, atau waktu. Contoh infleksis dalam Bahasa Indonesia antara lain -ku, -mu, -nya, -lah, -kah. Misalnya, dalam kata “rumahku”, infleksis -ku ditambahkan pada kata dasar “rumah” untuk menunjukkan kepemilikan “rumahku” atau “rumah milikku”.
Kesimpulan
Dalam Bahasa Indonesia, perbedaan antara sufiks dan infleksis terletak pada fungsinya dan perubahan yang terjadi pada kata dasar. Sufiks digunakan untuk membentuk kata baru dengan perubahan makna atau perubahan kelas kata, sedangkan infleksis digunakan untuk menunjukkan perubahan bentuk kata tanpa mengubah makna dan kelas katanya.
Oleh karena itu, pemahaman akan perbedaan antara sufiks dan infleksis sangat penting dalam penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Leave a Reply