Penjelasan dan Jawaban
Tanda hubung (–) dan tanda hubung panjang (—) adalah dua tanda baca yang sering digunakan dalam penulisan Bahasa Indonesia. Meskipun terlihat mirip, keduanya memiliki perbedaan dalam penggunaan dan fungsi.
Tanda Hubung (–)
Tanda hubung (–) adalah tanda baca yang digunakan untuk menghubungkan dua kata atau menyambung kata dalam suatu kalimat. Contohnya, dalam kalimat “mobil-mobil itu berwarna merah”, tanda hubung digunakan untuk menghubungkan kata “mobil” dengan “mobil” sehingga membentuk komponen kata tunggal dalam kalimat tersebut.
Selain itu, tanda hubung juga digunakan untuk membentuk kata sambung dalam bahasa gaul seperti “apa-apaan” atau “siapa-siapaan”.
Tanda Hubung Panjang (—)
Tanda hubung panjang (—), juga dikenal sebagai ’em dash’, adalah tanda baca yang umumnya digunakan dalam penulisan naratif atau pengutipan langsung. Fungsinya adalah untuk memisahkan kata atau frase dalam sebuah kalimat untuk memberikan penekanan pada bagian tersebut.
Contohnya, dalam kalimat “Dia berkata, ‘Aku akan pergi ke kota besar—Jakarta'”. Pada kalimat tersebut, tanda hubung panjang digunakan untuk memisahkan penjelasan ‘Jakarta’ agar menonjol dan memperjelas maksud dari ucapan orang tersebut.
Kesimpulan
Perbedaan antara tanda hubung (–) dan tanda hubung panjang (—) adalah dalam penggunaan dan fungsi. Tanda hubung digunakan untuk menghubungkan kata atau menyambung kata dalam kalimat, sedangkan tanda hubung panjang digunakan untuk memisahkan kata atau frase untuk memberikan penekanan.
Dalam penulisan Bahasa Indonesia, penting untuk menggunakan tanda baca dengan benar agar tulisan menjadi lebih jelas dan mudah dipahami.
Leave a Reply