Larutan hipotonik adalah larutan dengan konsentrasi solut yang lebih rendah dari cairan dalam sel. Sedangkan larutan hipertonik memiliki konsentrasi solut yang lebih tinggi daripada cairan sel. Pemahaman terhadap kedua jenis larutan ini penting dalam memahami perpindahan zat dan proses osmosis dalam tubuh kita.
Penjelasan dan Jawaban
Larutan hipotonik dan hipertonik adalah istilah yang digunakan dalam kimia untuk menggambarkan perbedaan konsentrasi zat terlarut dalam larutan dengan konsentrasi zat terlarut dalam larutan lain atau dalam sel.
Larutan hipotonik adalah larutan dengan konsentrasi zat terlarut yang lebih rendah dibandingkan dengan konsentrasi zat terlarut dalam larutan lain atau dalam sel. Dalam larutan hipotonik, jumlah partikel zat terlarut di luar sel lebih sedikit daripada di dalam sel. Sebagai hasilnya, air akan bergerak melalui membran sel dan masuk ke dalam sel sehingga sel tersebut mengalami pembengkakan.
Larutan hipertonik, di sisi lain, adalah larutan dengan konsentrasi zat terlarut yang lebih tinggi dibandingkan dengan konsentrasi zat terlarut dalam larutan lain atau dalam sel. Dalam larutan hipertonik, jumlah partikel zat terlarut di luar sel lebih banyak daripada di dalam sel. Sebagai akibatnya, air akan bergerak keluar dari sel melalui membran sel sehingga sel tersebut mengalami penyusutan.
Kesimpulan
Larutan hipotonik memiliki konsentrasi zat terlarut yang lebih rendah dibandingkan dengan konsentrasi zat terlarut dalam larutan lain atau dalam sel. Ini menyebabkan air masuk ke dalam sel dan menyebabkan pembengkakan sel.
Sebaliknya, larutan hipertonik memiliki konsentrasi zat terlarut yang lebih tinggi daripada konsentrasi zat terlarut dalam larutan lain atau dalam sel. Hal ini menyebabkan air keluar dari sel dan menyebabkan penyusutan sel.
Leave a Reply