Majas inversi adalah salah satu majas retorika dalam Bahasa Indonesia yang sering digunakan dalam sastra. Majas ini mengubah susunan kata-kata dalam kalimat, sehingga menghasilkan efek yang lebih menarik dan menggugah perhatian pembaca. Dalam inversi, kata-kata yang seharusnya berada di posisi tengah atau akhir kalimat dipindahkan ke posisi awal. Dengan demikian, tersaji karya sastra yang lebih kreatif dan mengundang perhatian.
Penjelasan dan Jawaban
Majas inversi dalam Bahasa Indonesia merujuk pada sebuah gaya bahasa yang mengubah urutan kata secara tidak biasa atau tidak lazim dalam kalimat. Dalam majas ini, urutan kata yang seharusnya berurutan secara teratur dibalikkan.
Contoh penggunaan majas inversi dalam Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut:
- “Kulihat bulan dan matahari bertempat terbalik.” (Kata “kulihat” seharusnya berada setelah kata “bulan” dan “matahari” seharusnya berada sebelum kata “bertempat”.)
- “Berlari si anak kecil.” (Kata “berlari” seharusnya berada setelah kata “si anak kecil”.)
- “Melonjak jantungku melihat kekasihku.” (Kata “melonjak” seharusnya berada setelah kata “kekasihku”).
Kesimpulan
Majas inversi dalam Bahasa Indonesia mengacu pada perubahan urutan kata yang tidak lazim dalam kalimat. Majas ini digunakan untuk memberikan efek sastra dan membuat kalimat menjadi lebih menarik. Penggunaan majas inversi sering ditemui dalam puisi, lagu, dan karya sastra lainnya. Dengan mengubah urutan kata, majas inversi dapat menciptakan suatu gambaran yang lebih hidup dan mencolok dalam imajinasi pembaca atau pendengar.
Leave a Reply