Cahaya dapat dibiaskan saat melewati kaca karena adanya fenomena refraksi. Ketika cahaya mengatasi batas antara medium yang berbeda seperti udara dan kaca, ia mengubah arahnya karena kecepatan penyebaran cahaya berbeda dalam medium tersebut. Inilah yang menyebabkan cahaya terlihat berbelok atau bengkok saat melewati kaca.
Penjelasan dan Jawaban
Saat cahaya melewati kaca, fenomena dibiaskannya terjadi karena adanya perbedaan kecepatan cahaya di dalam medium yang berbeda, seperti udara dan kaca. Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang bergerak dengan kecepatan tertentu di udara, namun ketika melewati kaca, kecepatan cahaya berubah.
Perubahan kecepatan cahaya ini terjadi karena adanya perubahan indeks bias pada medium yang berbeda. Indeks bias adalah besaran yang menunjukkan sejauh mana cahaya akan dibiaskan saat melewati suatu medium. Kaca memiliki indeks bias yang lebih besar daripada udara, sehingga kecepatan cahaya di dalam kaca lebih lambat daripada di udara.
Ketika cahaya melewati permukaan antara udara dan kaca, sinar yang datang akan mengalami pembiasan. Pembiasan terjadi karena sinar cahaya merambat dengan sudut yang berbeda di dalam kedua medium tersebut. Akibatnya, cahaya yang datang akan ‘membelok’ atau berubah arah saat memasuki medium yang memiliki indeks bias yang berbeda.
Perubahan arah ini disebabkan oleh hukum Snellius atau yang juga dikenal sebagai hukum pembiasan, yang menyatakan bahwa perbandingan sinus sudut datang dengan sinus sudut bias adalah konstan, yang dinyatakan dengan rumus:
n1 sin(θ1) = n2 sin(θ2)
di mana n1 dan n2 adalah indeks bias masing-masing medium, sedangkan θ1 dan θ2 adalah sudut datang dan sudut bias.
Ketika sudut datang semakin besar atau sinar cahaya semakin dekat dengan sudut minimum pembiasan, yaitu sudut di mana sin(θ2) menjadi 1, cahaya dapat mengalami fenomena pantulan total. Fenomena ini terjadi saat sin(θ1) melebihi perbandingan indeks bias antara kedua medium, dan cahaya yang datang akan dipantulkan sepenuhnya tanpa mengalami pembiasan.
Kesimpulan
Dalam fisika, dibiaskannya cahaya saat melewati kaca terjadi karena perubahan indeks bias antara udara dan kaca. Cahaya mengalami perubahan arah atau pembiasan saat memasuki medium dengan kecepatan cahaya yang berbeda. Fenomena ini diatur oleh hukum Snellius, yang menyatakan hubungan antara sudut datang dan sudut bias dalam pembiasan cahaya.
Selain itu, pada sudut datang tertentu, yaitu sudut minimum pembiasan, cahaya dapat mengalami fenomena pantulan total di mana sinar cahaya dipantulkan sepenuhnya tanpa mengalami pembiasan. Dalam kehidupan sehari-hari, pemahaman mengenai pembiasan cahaya saat melewati kaca penting dalam berbagai aplikasi, seperti pembuatan lensa, kacamata berlensa, dan mikroskop.
Leave a Reply