Majas personifikasi adalah salah satu majas yang sering digunakan dalam sastra. Majas ini memberikan sifat kehidupan pada benda mati atau binatang. Contohnya adalah “angin berbisik” atau “matahari tersenyum”. Dengan menggunakan majas personifikasi, penulis bisa memberikan gambaran yang lebih hidup dan emosional pada karya sastra mereka.
Penjelasan dan Jawaban
Majas personifikasi merupakan majas yang memberikan sifat atau tindakan manusia pada benda mati, hewan, atau makhluk gaib. Contoh-contoh majas ini sering dijumpai dalam karya sastra, seperti puisi atau prosa. Berikut ini beberapa contoh majas personifikasi:
- “Angin berbisik lirih di telingaku.”
- “Bunga merah muda melemparkan senyumannya kepadaku.”
- “Gunung tertawa riang saat melihat anak-anak bermain.”
Contoh tersebut menggambarkan bahwa angin memiliki kemampuan berbicara, yang sesungguhnya hanya dimiliki oleh manusia.
Pada contoh ini, bunga diberikan sifat bisa melemparkan senyuman, padahal sebenarnya hanya manusia yang dapat melakukannya.
Gunung, yang sebenarnya merupakan benda mati, diberikan tindakan tertawa, yang seharusnya hanya dilakukan oleh manusia.
Kesimpulan
Majas personifikasi digunakan untuk memberikan kesan yang lebih hidup dan emosional dalam karya sastra. Dengan memberikan sifat atau tindakan manusia pada benda mati atau binatang, penulis dapat menyampaikan ide atau perasaan yang ingin disampaikan dengan cara yang lebih menarik dan indah.
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, memahami dan mengidentifikasi majas personifikasi membantu meningkatkan pemahaman terhadap figuratifitas bahasa dan memperkaya keterampilan membaca dan menulis siswa.
Leave a Reply